
Pemerintah Kota Bukittingi mematikan dan menutup Jam Gadang di Kota Bukittinggi pada Rabu sore untuk mencegah masyarakt berkumpul merayakan pergantian tahun di kota itu.
Jam itu dimatikan dan ditutup kain besar sejak Rabu sore, pemerintah kota menyatakan hal itu dilakukan untuk mencegah perbuatan tidak sopan yang sering terjadi di kalangan pemuda-pemudi yang merayakan pergantian tahun di sekitar lokasi itu.
Namun penutupan Jam Gadang yang menjadi land mark kota wisata itu tetap mengundang perhatian wisatawan. Bahkan penyelubungan kain yang melibatkan delapan pemanjat tebing dari Federasi Pemanjat Tebing Indonesia Cabang Bukittinggi menjadi atraksi menarik karena melibatkan delapan pemanjat tebing dari Federasi Panjat Tebing Indonesia.
Jam Gadang akan diselubungi kain warna kuning, hitam, dan merah selama 18 jam, dan akan kembali dibuka dan dinyalakan hari Kamis (1/1/2009) pukul 10.00 WIB.
Namun kebijakan ini tidak serta merta mendapat tantangan dan protes dari masyarakat bukittinggi dan wisatawan yang biasa berkunjung ke bukittinggi untuk merayakan pergantian tahun, dari segi pariwisata tentu yang sangat di rugikan adalah para pengusaha perhotelan, Tahun baru 2008 lalu empat hari sebelum tahun baru hotel- hotel berbintang maupun melati sudah full up "penuh" Namun pada pergantian tahun 2009 ini tingkat hunian hotel cukup drastis menurun.
Ya apa mau di bilang ini kebijakan dari pemerintah kota bukittinggi, di tutup atau tidak Jam Gadang tetap menjadi alasan orang untuk berkungjung dan meghabiskan malam pergantian tahun..............wassalam